Salah satu kebiasaan Unik yang ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan tersebut adalah meneriaki pohon.
Untuk apa hal tersebut dilakukan ?. Kebiasaan ini ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak. Inilah yang mereka lakukan, dengan tujuannya supaya pohon itu mati. Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu. Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari. Dan, apa yang terjadi sungguh sangat menakjubkan.Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya mulai mengering, ini fakta ! . Setelah itu dahan-dahannya juga mulai rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan mudah ditumbangkan. Wow, Kalau diperhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk primitif ini sungguhlah aneh. tapi pernahkah Anda mendengar kalimat "saya ada karena saya berpikir", "kita adalah apa yang kita pikirkan dan tanamkan pada diri sendiri dan orang lain", dan "apabila kita berpikiran positif, maka hasilnya adalah positif begitu pula sebaliknya".
Menurut penelitian komponen pikiran kita adalah berupa partikel dan atom, jadi semesta ini bergerak karena atom tersebut saling menarik dan sinkron untuk menjadikan hal-hal disekitar kita saling berkaitan, praktek nyatanya coba anda tabur senyuman pada orang lain, energi dari atom yang dihasilkan adalah positif, lain halnya bila Anda di tengah kumpulan orang senang, tapi pikiran anda sedang galau, hasilnya adalah Anda menyebarkan energi atom negatif, yang membuat suasana yang sebelumnya menyenangkan karena melihat anda yang murung dan dengan muka BT, pasti suasana berubah menjadi kaku dan tidak asyik. coba saja !.
Namun kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hidup seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya. Akibatnya, dalam waktu singkat, makhluk hidup itu akan mati.Nah, sekarang, Yang jelas dan perlu diingat bahwa setiap kali Anda berteriak kepada mahkluk hidup tertentu maka berarti Anda sedang mematikan rohnya. Pernahkah Anda berteriak pada anak Anda? orang di sekeliling anda atau siapapun?.
Berteriak seperti: Ayo cepat ! Dasar lelet ! Bego banget sih ! Begitu aja nggak bisa dikerjakan ? Jangan main-main disini ! Berisik ! Atau, mungkin Anda pun berteriak balik kepada pasangan hidup Anda karena Anda merasa sakit hati ?. Suami/istri seperti kamu nggak tahu diri ! Bodoh banget jadi laki/bini nggak bisa apa-apa ! Aduuuuh, perempuan / laki kampungan banget sih !? Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya : Goblok, soal mudah begitu aja nggak bisa ! Kapan kamu jadi pinter ?!
Sahabat, Ingatlah! . Setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini. Mereka mengajari kita bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai. Kita juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita. Teriakan-teriakan, yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan -lahan, pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan anda.
Kita berteriak karena kita ingin melukai dan kita ingin membalas. Jadi mulai sekarang Jika tetap ingin roh pada orang yang anda sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlah menggunakan teriakan-teriakan. Dengan berteriak kepada orang lain ada 2 kemungkinan balasan yang Anda akan terima. Anda akan dijauhi atau Anda akan mendapatkan teriakan balik, sebagai balasannya.
dari sumber